Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menandatangani kontrak konstruksi dan instalasi (Engineering, Procurement, Construction, Installation, and Commisioning/EPCIC) dengan konsorsium PT Rekayasa Industri dan Intermoor Pte Ltd.
Pertamina bersama mitranya tersebut akan membangun pipa offshore (Subsea Pipe Line/SPL) dan struktur terapung lepas pantai sebagai penambat muatan tanker (Single Point Mooring/SPM) di kilang perusahaan di Balongan, Jawa Barat.
Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi mengungkapkan, proyek ini akan menunjang penambahan kapasitas dan kompleksitas kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP) kilang Balongan. Semakin besar kapasitas kilang, maka semakin banyak juga infrastruktur pendukung yang dibutuhkan.
Sebagai informasi, rencananya kapasitas kilang Balongan akan meningkat dari 100 ribu barel per hari (bph) menjadi 280 ribu bph setelah RDMP Balongan rampung.
"Kami merasa perlu untuk memperbaiki fasilitas penerima crude di kilang Balongan, karena usianya sudah 42 tahun. Diperlukan infrastruktur yang lebih modern, karena di masa depan kapasitas Balongan meningkat karena adanya RDMP," tutur Rachmad, Senin (10/10).
Lebih lanjut ia menjelaskan, fasilitas SPM yang baru diharapkan bisa menampung loadingdan unloading dengan kapasitas 165 ribu Deadweight Tonnage (DWT) atau meningkat 15 ribu DWT dari kapasitas sebelumnya 150 ribu DWT.
Diharapkan, proyek tersebut bisa diselesaikan dalam jangka waktu 23 bulan mendatang. "Jadi, bisa rampung Oktober 2018," terang dia.
Ia melanjutkan, kerja sama ini didapat dari hasil lelang yang dimulai perusahaan sejak tahun lalu. Kerja sama ini diperkirakan bernilai Rp1 triliun.
"Beruntung sekali tender dilakukan secara transparan, dan dari pihak kontraktor juga berharap proyek ini bisa selesai tepat waktu," imbuh Rachmad.
Sebagai informasi, saat ini, kapasitas kilang Indonesia yang dibangun Pertamina memiliki kapasitas terpasang berjumlah 853 ribu bph. Angka itu mencapai 81,78 persen dari kapasitas total sebesar 1,043 juta bph. (bir/gen)
Sumber: Galih Gumelar, CNN Indonesia
Keterangan Gambar: Kilang Balongan Pertamina. (Dok. Pertamina)
Penemuan dua sumber gas alam besar di perairan Kalimantan Timur dan Sumatera bagian utara pada tahun 2023 memberikan harapan dalam mendukung target produksi gas Indonesia tahun 2030 sebesar 12 miliar…
JAKARTA - Emiten produsen polyester milik Sri Prakash Lohia, PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR) menargetkan bisnis tambang emas perseroan mulai beroperasi di kuartal I/2024. Presiden Direktur Indorama…
Anggota holding BUMN tambang MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam menargetkan peningkatan produksi-penjualan sejumlah komoditas andalannya, seperti emas dan nikel pada 2024. Antam memacu penjualan…
BEI menjelaskan perseroan telah menunda pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A yang jatuh tempo pada 18 Desember 2023. Hal tersebut mengindikasikan adanya…
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) angkat suara soal adanya temuan Kejaksaan Agung soal dugaan peleburan emas ilegal. Corporate Secretary Division Head Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, dalam…