Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, akhir tahun 2018 ini akan memiliki pabrik pengolahan benih tanaman pangan, khususnya padi, jagung dan kedele (pajala) berkapasitas 2.500 ton per tahun. "Pabrik ini akan dibangun oleh PT. Sang Hyang Seri dengan investasi sekitar Rp20 miliar yang akan selesai pada Desember 2018," kata Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu yang dihubungi di Parigi, Minggu.
Pihaknya sudah bertemu dengan jajaran Direksi PT. Sang Hyang Seri di Parigi untuk membicarakan percepatan pembangunan pabrik tersebut dan pemda akan memberikan dukungan untuk semu hal yang diperlukan investor guna kelancaran pembangunan pabrik pengolahan benih pajala ini.
"Pembangunan pabrik pengolahan benih ini sudah saya usulkan ke pemerintah pusat sejak 2015, dan alhamdulillah, tahun ini bisa direalisasikan. Pabrik ini sudah lama dinantikan petani di daerah ini," ujarnya dan menambahkan bahwa pabrik tersebut akan dibangun di atas lahan seluas empat hektare di Desa Baliara, Kecamatan Parigi Barat.
Ia menegaskan bahwa pabrik pengolahan benih ini akan membantu para petani yang selama ini kesulitan mendapatkan benih pangan seperti padi, jagung dan kedelai dalam jumlah dan kualitas yang tinggi serta suplainya tepat waktu saat dibutuhkan.
Salah seorang petinggi Sang Hyang Seri, Rahmad mengatakan pembangunan pabrik pengolahan benih padi, jagung dan kedele di Kabupaten Parigi Moutong bertujuan mendukung program ketahanan pangan nasional dengan menjadikan Parigi Moutong bahkan Sulteng pada umumnya sebagai penghasil utama pajala (padi, jagung, kedele) di Indonesia.
Karena itu ia berharap pemerintah daerah Parigi Moutong dapat mempermudah proses pembangun pabrik tersebut, utamanya dalam hal perizinan.
"Kami berharap pemerintah daerah khususnya Dinas terkait dapat menerima kami dengan senang hati untuk berkoordinasi dan berkontribusi aktif sehingga proses pembangunan pabrik ini dapat berjalan sesuai rencana," katanya di depan jajaran Pemda Parimo seperti dikutip siaran pers Humas Pemda Parimo.
Menurut Rahmat, di Indonesia tahun ini hanya ada 4 provinsi yang dipilih pemerintah pusat untuk membangun pabrik pengolahan benih, yaitu Kalimantan Timur, Aceh, NTB dan Sulawesi Tengah. "Khusus Sulawesi Tengah, kami memilih Parigi Moutong karena secara geografis daerah ini sangat strategis dan potensial dari berbagai aspek," katanya.
Sang Hyang Seri diberi tenggang waktu membangun pabrik itu sampai Desember 2018. Jika sampai Desember belum rampung, secara otomatis, pekerjaan akan dianggap gagal. Lewat pabrik ini, Sang Hyang Seri nantinya akan merekrut para pekerja baru khususnya masyarakat setempat untuk bisa menjadi penangkar benih. Mereka akan diberikan benih dan diajari dan dilatih bagaimana cara mengolahnya.
"Setelah berhasil benih itu dibeli kembali oleh Sang Hyang Seri dengan harga lima persen di atas harga konsumsi," ujarnya. Wakil Direksi PT Sang Hyang Seri Adi Kusmajaya menyebutkan pembangunan pabrik pengolahan benih itu diharapkan akan meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaring tenaga kerja.
Jika pabrik itu beroperasi diharapkan dapat memproduksi benih sebanyak 2.500 ton pertahun. Benih tersebut nantinya akan membantu kebutuhan dalam negeri dan juga ekspor seperti Filipina dan Vietnam.
Sumber : antaranews.com
Penemuan dua sumber gas alam besar di perairan Kalimantan Timur dan Sumatera bagian utara pada tahun 2023 memberikan harapan dalam mendukung target produksi gas Indonesia tahun 2030 sebesar 12 miliar…
JAKARTA - Emiten produsen polyester milik Sri Prakash Lohia, PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR) menargetkan bisnis tambang emas perseroan mulai beroperasi di kuartal I/2024. Presiden Direktur Indorama…
Anggota holding BUMN tambang MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam menargetkan peningkatan produksi-penjualan sejumlah komoditas andalannya, seperti emas dan nikel pada 2024. Antam memacu penjualan…
BEI menjelaskan perseroan telah menunda pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A yang jatuh tempo pada 18 Desember 2023. Hal tersebut mengindikasikan adanya…
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) angkat suara soal adanya temuan Kejaksaan Agung soal dugaan peleburan emas ilegal. Corporate Secretary Division Head Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, dalam…