Logo PT. Duta Indomandiri
Pabrik Pupuk Baru Segera Dibangun di Fakfak, Jokowi Bakal Groundbreaking 29 January 2024

Pabrik Pupuk Baru Segera Dibangun di Fakfak, Jokowi Bakal Groundbreaking

Dijadwalkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan groundbreaking (peletakan baru pertama) di pabrik baru ini.
 
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi mengatakan, keberadaan pabrik baru akan memperkuat klaster pupuk, terutama di kawasan Timur Indonesia.
 
"Setelah lebih dari 40 tahun tidak ada pembangunan industri pupuk baru, kita akan mulai tahun ini membangun klaster baru di Papua Barat. Mohon doanya saja," ujar Rahmad dalam keterangannya yang dikutip.

Pabrik pupuk Fakfak yang menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini punya peran vital untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
 
Keberadaannya sejalan dengan permintaan pasar yang terus tumbuh dan kebutuhan pupuk yang diperkirakan mencapai 6-7 juta ton pada 2030. 
 
Disampaikan Rahmad, pabrik baru ini akan dioperasikan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), anak usaha Pupuk Indonesia, yang ditargetkan mulai berproduksi dalam lima tahun mendatang, yakni pada 2028.

Di sisi kapasitas, Pabrik Pupuk Fakfak mampu menyediakan pupuk Urea sebesar 1,15 juta ton per tahun dan 825.000 ton per tahun untuk Amonia.
 
Bahkan, digadang-gadang bisa memenuhi 70-80 persen atau sekitar 4,5-5 juta ton kebutuhan pupuk secara nasional ketika pabrik sudah beroperasi penuh. 
 
Dan jika hal tersebut berjalan lancar, Rahmad yakin pabrik ini bisa mengantarkan industri pupuk nasional menjadi yang terbesar di Asia Pasifik. 

Lebih lanjut Rahmad memastikan sumber gas yang dipasok untuk proyek diambil dari sumber gas yang telah disepakati yakni Lapangan Asap, Merah, dan Kido (AMK) di Kasuri, Papua Barat. 
 
Proyek di klaster pupuk tersebut memang mendapat perhatian serius pemerintah karena mempunyai multiplier effect atau dampak positif yang begitu besar.
 
Diungkap Rahmat, jika menurut hitungan perusahaan, potensi kontribusi pabrik terhadap pertumbuhan ekonomi domestik melalui porsi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai Rp 10 triliun.
 
Oleh karena itu, kehadiran proyek strategis ini juga menjadi upaya perusahaan dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Papua Barat.
 
 
Sumber: https://pasardana.id
 
 

 

Related News: