Logo PT. Duta Indomandiri
Pabrik Lithium Dibangun di Halmahera, Ini Kata Kemenperin 28 November 2018

Pabrik Lithium Dibangun di Halmahera, Ini Kata Kemenperin

Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian Harjanto, masih terus melakukan pengkajian dan memastikan investasi asing yang akan membangun pabrik lithium di Halmahera Utara.

 

Diketahui bahwa usaha patungan (joint venture) tersebut akan dibangun melalui perusahaan Tsingshan (China) dan Eramet (Prancis) dengan total investasi US$ 10 miliar atau sekitar Rp 144 triliun.

 

"Untuk investasi pembangunan pabrik itu kan kami belum tahu pastinya namun memang harus hati-hati. Sekarang kalau itu perusahaan mau masuk ke Halmahera pasti ke nikelnya, kalau lithium ngapain jauh-jauh kesana," ujar Harjanto.

 

Menurutnya, perusahaan dalam negeri seperti PT Indonesia Asahan Aluminimum (Inalum) Persero dinilai juga mampu untuk mendorong pembuatan pabrik lithium yang sama melalui nikel yang diproduksinya.

 

Namun, jauh kedepan produksi lithium yng berasal dari dalam negeri merupakan faktor pendorong bagi penggunaan operasi kendaraan bermotor berbahan bakar baterai atau listrik.

 

"Secara profil kami masih belum tahu seperti apa, tapi kalau bangun pabrik ini kan bisa membangun kebutuhan listrik. Karena kalau enggak kan yang ada kita impor terus saat kebutuhan meningkat dan tentunya mengganggu neraca perdagangan," tambah Harjanto.

 

Sebelumnya Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkap joint venture antara Tsingshan (China) dan Eramet (Prancis) akan membangun pabrik dengan total investasi US$ 10 miliar atau sekitar Rp 144 triliun. Pabrik itu, jelas Luhut, akan memproduksi nikel, carbon steel, sampai lithium yang digunakan sebagai baterai mobil listrik.

 

Sumber : cnbcindonesia.com

Related News: