Logo PT. Duta Indomandiri
Laba Bersih Antam Naik 111% Jadi Rp 136 Miliar 15 March 2018

Laba Bersih Antam Naik 111% Jadi Rp 136 Miliar

Kinerja PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di sepanjang 2017 cukup gemilang. Laba bersih emiten berkode ANTM ini naik lebih dari dua kali lipat. Melansir keterangan perseroan, Senin (12/3/2018), ANTM membukukan laba bersih Rp 136 miliar. Angka itu naik 111% dari perolehan laba bersih di tahun sebelumnya.

 

Kinerja positif perseroan didapatkan dari pertumbuhan kinerja operasi dan penjualan, efisien, dan kenaikan tren harga komoditas. Kenaikan laba bersih itu ditopang oleh kenaikan penjualan sebesar 39% dari Rp 9,1 triliun di 2016 menjadi Rp 12,56 triliun di 2017. Di mana perseroan masih mengandalkan produksi dan penjualan nikel, emas, dan bauksit.

 

Laba kotor perseroan meroket 93% menjadi Rp 1,64 triliun. Sementara EBITDA naik 96% menjadi Rp 2,21 triliun. Sementara laba usaha sebesar Rp 600 miliar. ANTM juga mencatatkan kenaikan volume produksi dan penjualan yang cukup tinggi. Untuk produksi feronikel mencapai 21.762 ton nikel (TNI) dalam feronikel, naik sebesar 7% dari capaian 2016.

 

Penjualan feronikel mengalami pertumbuhan 4% mencapai 21.813 TNi. Penjualan feronikel pada FY17 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih ANTM, dengan kontribusi sebesar Rp3,22 triliun atau 25% dari total penjualan bersih FY17.

 

Untuk komoditas emas, ANTM mencatatkan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 1.967 kg (63.240 oz). Sementara volume penjualan emas tercatat sebesar 13.202 kg (424.454 oz), tumbuh sebesar 29% dibandingkan volume penjualan sepanjang 2016 sebesar 10.227 kg (328.806 oz).

 

Pendapatan ANTM dari penjualan emas di 2017 tercatat sebesar Rp 7,37 triliun. Capaian penjualan bersih tersebut naik 33% dibandingkan penjualan bersih emas di 2016 yang tercatat sebesar Rp 5,54 triliun.

 

Pada tahun 2017, ANTM juga telah mendapatkan izin ekspor biji nikel kadar rendah sebesar 3,9 juta wmt dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Volume produksi biji nikel naik 241% dengan total produksi sebesar 5,57 juta wmt. Sementara volume penjualan mencapai 2,83 juta wmt atau naik 285%.

 

ANTM juga mencatatkan pendapatan penjualan dari bijih nikel di 20117 sebesar Rp 1,37 triliun atau tumbuh sebesar 364% dibandingkan nilai penjualan bijih nikel pada periode 2016 sebesar Rp 295 miliar.

 

 

Sumber : detikfinance.com

Related News: