Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan penandatangan kontrak baru delapan wilayah kerja minyak dan gas (migas) terminasi tahun ini bakal mendatangkan investasi sebesar US$556,45 juta dalam tiga tahun ke depan.
Sebelumnya, pemerintah mengungkap hingga akhir tahun terdapat delapan blok migas yang masa kontrak pengelolaannya akan habis, yaitu East Kalimantan yang sebelumnya dikelola oleh Chevron Indonesia Company, Attaka (Inpex Corporation Ltd), Sanga-sanga (VICO), South East Sumatra (CNOOC SES Ltd), Ogan Komering (Joint Operating Body Pertamina-Jadestone Energy), North Sumatera Offshore (Pertamina), Tuban (Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java), dan Tengah (Pertamina).
"Dari kedelapan WK tersebut terdapat potensi investasi dari komitmen selama tiga tahun pertama sebesar US$556,45 juta dan tambahan potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari bonus tanda tangan sebesar US$33,5 juta dolar," ujar Direktur Jenderal Migas Djoko Siswanto, Rabu (4/4).
Pemerintah memberikan prioritas pengelolaan delapan blok migas terminasi yang masa kontraknya berakhir tersebut kepada PT Pertamina (Persero) beserta anak usahanya. Namun, untuk beberapa blok migas Pertamina menggandeng kontraktor swasta.
Jika dirinci, rencana investasi terbesar berasal dari WK Sanga-sanga, yaitu mencapai US$237 juta. Investasi tersebut rencananya akan dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Sanga-sanga, PT Karunia Utama Perdana, dan Opicoil Houston Inc dengan bonus tanda tangan sebesar US$10 juta.
Investasi akan dialokasikan untuk berbagai kegiatan di antaranya studi geologi dan geofisika (G&G), studi seismik tiga dimensi (3D), pemboran eksplorasi dan pemboran eksplotasi.
Selanjutnya, investasi terbesar kedua berasal dari blok South East Sumatra sebesar US$130 juta untuk kegiatan seismik 3D/4D, studi, peningkatan pemulihan minyak (Enhance Oil Recovery/EOR), pemboran sumur sisipan (infill drilling), reaktivasi lapangan, dan proyek pilot EOR.
Investasi tersebut bakal dikucurkan oleh PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera dan PT GHJ SES Indonesia selaku kontraktor. Bonus tanda tangan pemerintah atas penandatanganan kontrak ini mencapai US$10 juta dolar.
Berikutnya, Blok Attaka dan East Kalimantan rencananya akan dikelola oleh PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur. Rencana investasi mencapai US$79,3 juta untuk kegiatan studi GGRP eksplorasi, seismik 2D dan pemboran eksporasi dengan bonus tanda tangan yang akan disetor kepada negara sebesar US$1 juta.
PT Pertamina Hulu Energi Tuban East Java dan Petrochina International Java Ltd rencananya mengelola Blok Tuban. Nilai investasi untuk tiga tahun ke depan sebesar US$42,25 juta dengan bonus tanda tangan sebesar US$5 juta. Beberapa kegiatan investasi di antaranya berupa studi GGRP ekplorasi, studi GGRP eksploitasi, seismik 3D, pemboran eksplorasi, dan pemboran eksploitasi.
Calon kontraktor Blok Ogan Komering adalah PT Pertamina Hulu Energi Ogan Komering dan Jadestone Energy (Ogan Komering) Ltd. Komitmen pasti investasi untuk tiga tahun pertama mencapai US$23,3 juta dan bonus tanda tangan sebesar US$5 juta. Investasi di antaranya dialokasikan untuk studi GGRP eksplorasi, studi GGRP eksploitasi, studi EOR, dan pemboran eksplorasi.
Sementara, Blok North Sumatra Offshore akan dikelola oleh PT Pertamina Hulu Energi NSO dengan komitmen investasi sebesar US$18,5 juta. Kegiatan investasi yang akan dilakukan di antaranya studi GGRP eksplorasi, seismik 2D, studi GGRP, dan pemboran eksplorasi. Bonus tanda tangan yang bakal disetor ke kas negara sebesar US$1,5 juta.
Terakhir, Blok Tengah akan diserahkan kepada PT Pertamina Hulu Mahakam dengan komitmen investasi sebesar US$26,1 juta dan bonus tanda tangan US$1 juta. Investasi diperuntukkan untuk kegiatan studi GRP regional, proses seismik 3D, studi GGR lanjutan, dan pemboran eksplorasi.
Lebih lanjut Djoko mengungkapkan penandatanganan kontrak baru delapan blok migas terminasi tersebut akan segera dilakukan setelah bonus tanda tangan disetorkan kepada pemerintah. "Kalau dia (kontraktor) membayar bonus tanda tangan hari ini, besok (kontrak) diteken," pungkasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Penemuan dua sumber gas alam besar di perairan Kalimantan Timur dan Sumatera bagian utara pada tahun 2023 memberikan harapan dalam mendukung target produksi gas Indonesia tahun 2030 sebesar 12 miliar…
JAKARTA - Emiten produsen polyester milik Sri Prakash Lohia, PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR) menargetkan bisnis tambang emas perseroan mulai beroperasi di kuartal I/2024. Presiden Direktur Indorama…
Anggota holding BUMN tambang MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam menargetkan peningkatan produksi-penjualan sejumlah komoditas andalannya, seperti emas dan nikel pada 2024. Antam memacu penjualan…
BEI menjelaskan perseroan telah menunda pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A yang jatuh tempo pada 18 Desember 2023. Hal tersebut mengindikasikan adanya…
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) angkat suara soal adanya temuan Kejaksaan Agung soal dugaan peleburan emas ilegal. Corporate Secretary Division Head Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, dalam…