Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia menandatangani kesepakatan kerja sama dengan pemerintah Pakistan (Inter Government Agreement/IGA) di bidang energi. Kesepakatan tersebut memastikan penjualan gas alam cair (LNG) dari Indonesia ke negara kawasan Asia Selatan, termasuk Pakistan.
Penandatangan kesepakatan tersebut dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dengan Menteri Negara Divisi Perminyakan Pakistan Jam Kamal Khan, yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sela kunjungan kerjanya ke Islamabad, Pakistan, akhir pekan lalu.
Jonan mengungkapkan, perjanjian antar pemerintah tersebut bakal menjadi payung kerja sama antar pelaku usaha (business to business) Indonesia dan Pakistan. Dalam kesepakatan tersebut, Pakistan bakal menerima pasokan LNG sebesar sekitar 1 sampai 1,5 juta ton per tahun (Million Ton Per Annum/MTPA) dari Indonesia.
"Ekspor LNG ke Pakistan sebesar 1,5 MTPA selama 10 tahun, dapat diperpanjang lima tahun berikutnya," ujar Jonan, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (30/1). Nantinya, proses ekspor LNG dari Indonesia akan digarap oleh PT Pertamina (Persero) dan Pakistan LNG Limited (PLL). Selain itu, PLL menyampaikan potensi kerja sama lain, berupa kesempatan Pertamina untuk melakukan pengadaan unit penyimpanan dan regasifikasi terapung (floating storage and regasification unit/FSRU) yang ketiga di Pakistan. Pertamina juga berkesempatan untuk menjadi operator FSRU tersebut.
Adapun BUMN migas tersebut, akan mempelajari kemungkinan terealisasinya pengadaan FSRU untuk Pakistan. Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan kedua negara dapat saling bertukar pengalaman dalam pemanfaatan energi yang ramah lingkungan. "Indonesia juga mengharapkan penguatan kerja sama energi di masa mendatang seperti kemungkinan investasi perusahaan Indonesia untuk pembangunan fasilitas regasifikasi LNG dan saling berbagi pengalaman dan keahlian dalam pemanfaatan energi yang ramah lingkungan," ujar Jokowi.
Sumber : www.cnnindonesia.com
Penemuan dua sumber gas alam besar di perairan Kalimantan Timur dan Sumatera bagian utara pada tahun 2023 memberikan harapan dalam mendukung target produksi gas Indonesia tahun 2030 sebesar 12 miliar…
JAKARTA - Emiten produsen polyester milik Sri Prakash Lohia, PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR) menargetkan bisnis tambang emas perseroan mulai beroperasi di kuartal I/2024. Presiden Direktur Indorama…
Anggota holding BUMN tambang MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam menargetkan peningkatan produksi-penjualan sejumlah komoditas andalannya, seperti emas dan nikel pada 2024. Antam memacu penjualan…
BEI menjelaskan perseroan telah menunda pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A yang jatuh tempo pada 18 Desember 2023. Hal tersebut mengindikasikan adanya…
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) angkat suara soal adanya temuan Kejaksaan Agung soal dugaan peleburan emas ilegal. Corporate Secretary Division Head Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, dalam…