3 September 2018
Indonesia kembali mendapatkan tambahan investasi baru di sektor industri gula dengan adanya rencana pembangunan pabrik baru oleh PT Hermes Seram Indonesia (HSI). Pihak HSI telah mengonfirmasi kepada pemerintah bahwa mereka akan segera merealisasikan investasi senilai US$125 juta atau setara Rp41,44 triliun yang akan dialokasikan untuk pembangunan pabrik gula di Kabupaten Seram Barat, Maluku, dengan kapasitas 10.000 tone cane per day (tcd) dan beroperasi mulai 2021.
Direktur HSI, Parekat Vynat Shivanand, mengatakan bahwa selain mengembangkan pabrik gula, pihaknya juga akan serius memajukan Kabupaten Seram Bagian Barat secara ramah lingkungan dengan membangun pembangkit listrik Co–Generation 25 MW dan dengan didukung 25.000 hektare lahan yang bisa diusahakan untuk perkebunan. "Nantinya kita juga akan menggunakan green energy, memanfaatkan limbah tebu sehingga mendukung zero waste," ujar Shivanand.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa lokasi pabrik di Seram Bagian Barat yang berada di kepulauan tidak menjadi hambatan bagi investor untuk membangun pabrik gula. Mengingat Indonesia juga merupakan pasar gula yang sangat luas.
"Menurut target yang sudah dibuat perencanaannya, pembangunan pabrik diperkirakan akan selesai sekitar 18 bulan. Setelah pembangunan berjalan 6-7 bulan, lahan tebu akan mulai ditanami sehingga saat pabrik selesai bisa segera melakukan aktivitas produksi," jelas Shivanand.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro, mengatakan bahwa potensi sumber daya alam Seram Bagian Barat masih tersimpan rapi sehingga sangat berpotensi untuk mengembangkan investasi melalui pembangunan pabrik gula. "Melihat kebutuhan gula yang cukup besar di Indonesia sehingga dapat menjadi peluang bagi investor yang ingin menggarap pasar dalam negeri," ujarnya.
Syukur mengatakan, saat ini Kementerian Pertanian tengah menargetkan Indonesia akan swasembada gula konsumsi pada 2019 dan gula industri pada 2025. Target tersebut ditetapkan oleh pemerintah tidak semata-mata untuk mewujudkan kedaulatan pangan, tapi juga untuk menyejahterakan petani.
"Bentuk keseriusan pemerintah dalam pengembangan industri gula di Indonesia salah satunya dengan melibatkan 17 investor untuk membangun pabrik gula baru yang ditargetkan terealisasi seacaa bertahap sejak tahun 2017," kata dia.
Pembangunan industri gula ini juga diharapkan dapat menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 189.650 orang dan tenaga kerja tidak langsung sebanyak 284.475 orang. "Selain itu juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar pabrik gula tersebut," pungkasnya.
Sumber : wartaekonomi.co.id
Penemuan dua sumber gas alam besar di perairan Kalimantan Timur dan Sumatera bagian utara pada tahun 2023 memberikan harapan dalam mendukung target produksi gas Indonesia tahun 2030 sebesar 12 miliar…
JAKARTA - Emiten produsen polyester milik Sri Prakash Lohia, PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR) menargetkan bisnis tambang emas perseroan mulai beroperasi di kuartal I/2024. Presiden Direktur Indorama…
Anggota holding BUMN tambang MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam menargetkan peningkatan produksi-penjualan sejumlah komoditas andalannya, seperti emas dan nikel pada 2024. Antam memacu penjualan…
BEI menjelaskan perseroan telah menunda pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A yang jatuh tempo pada 18 Desember 2023. Hal tersebut mengindikasikan adanya…
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) angkat suara soal adanya temuan Kejaksaan Agung soal dugaan peleburan emas ilegal. Corporate Secretary Division Head Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, dalam…