Produsen air minum dalam kemasan, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp200 miliar. “Capex ini akan digunakan untuk berbagai keperluan. Antara lain untuk pembangunan pabrik baru, pembelian mesin kemasan baru, otomatisasi mesin pabrik yang sudah ada, perbaikan sarana pabrik, dan penambahan armada distribusi,”kata Sekretaris Perusahaan CLEO, Lukas Setio Wongso di Jakarta, kemarin.
Dirinya belum bisa merinci jumlah pabrik baru yang akan dibangun pada tahun ini. Saat ini, menurutnya, perusahaan tengah melakukan perluasan pabrik di Pandaan, Pasuruan. Selain itu, ada pula dua pabrik baru yang siap beroperasi tahun ini. Pabrik pertama berada di Kendari, Sulawesi tenggara dengan kapasitas kurang lebih 72 juta liter per tahun. Kedua, pabrik di Ngoro, Jawa Timur berkapasitas kurang lebih 240 juta liter per tahun.
Rencananya semuanya akan siap beroperasi pada semester I-2018 dan investasi yang dilakukan CLEO dalam bentuk mesin dan pabrik baru sekaligus menjadi salah satu cara untuk meningkatkan penjualan perusahaan. Sebelumnya Hermanto Tanoko, Komisaris Utama PT Sariguna Primatirta Tbk pernah bilang, dengan penambahan mesin baru diyakini akan mencapai target penjualan di tahun 2018.
Sebagai informasi, CLEO menargetkan pertumbuhan penjualan konsolidasi pada tahun ini sebesar 66% year on year (yoy). Dengan target pertumbuhan tersebut, artinya pada tahun ini CLEO akan mendapatkan penjualan konsolidasi sebesar Rp1 triliun. Adapun tahun lalu, CLEO mencatat penjualan konsolidasi sebesar Rp601 miliar. Penjualan konsolidasi pada 2017 lalu meningkat 15% yoy dari penjualan tahun 2016 sebesar Rp523 miliar. Sementara untuk pencapaian laba bersih masih dalam proses audit. Namun, perusahaan yang berbasis di Jawa Timur tersebut optimis mencapai target yang ditentukan.
Sumber : okezone.com
Penemuan dua sumber gas alam besar di perairan Kalimantan Timur dan Sumatera bagian utara pada tahun 2023 memberikan harapan dalam mendukung target produksi gas Indonesia tahun 2030 sebesar 12 miliar…
JAKARTA - Emiten produsen polyester milik Sri Prakash Lohia, PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR) menargetkan bisnis tambang emas perseroan mulai beroperasi di kuartal I/2024. Presiden Direktur Indorama…
Anggota holding BUMN tambang MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam menargetkan peningkatan produksi-penjualan sejumlah komoditas andalannya, seperti emas dan nikel pada 2024. Antam memacu penjualan…
BEI menjelaskan perseroan telah menunda pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A yang jatuh tempo pada 18 Desember 2023. Hal tersebut mengindikasikan adanya…
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) angkat suara soal adanya temuan Kejaksaan Agung soal dugaan peleburan emas ilegal. Corporate Secretary Division Head Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, dalam…