Tingginya permintaan produk-produk baja ringan yang terus meningkat di Indonesia mendorong PT Tatalogam Lestari untuk terus melakukan ekspansi usaha. Produsen produk-produk baja ringan ini semakin mengukuhkan diri sebagai penguasa pasar produk baja ringan di tanah air dengan rencana penambahan pabrik baru.
Vice President PT Tatalogam Lestari, Stephanus Koeswandi mengatakan, pabrik baru ini rencananya akan mulai beroperasi pada Oktober 2018. Berlokasi di Cikarang, pabrik baru ini akan memproduksi baja pelapisan galvanis dan galvalum.
“Kami akan berinvestasi sebesar USD 100 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun untuk pabrik baja pelapisan galvanis dan galvalum. Ini bukan baja pelaspisan biasa, tapi kami tujukan untuk keperluan konstruksi.”
Lebih lanjut Stephanus menjelaskan, pabrik yang diberada di bawah bendera PT Tatametal Lestari ini merupakan pabrik pelapisan baja galvanis khusus konstruksi yang pertama hadir di Indonesia. Dibangun di atas lahan seluas 4,5 ha, pabrik ini mampu memproduksi baja pelapisan dengan kapasitas produksi 225 ribu ton per-tahun.
“Saat ini pabrik sedang dalam masa persiapan untuk beroperasi pada bulan Oktober mendatang, mesin-mesin telah kami datangkan dari Jepang. Nantinya pabrik kami ini memproduksi produk baja pelapisan galvanis dan galvalum dengan lebar 3 feet dan 4 feet,” jelas Stephanus kepada Property Inside, disela pameran IndoBuildtech di ICE BSD.
Tatalogam sendiri saat ini merupakan produsen produk baja ringan dengan market share terbesar memiliki banyak produk andalan seperti Multi Roof, Sakura Roof dan Surya Roof, serta satu produk untuk kategori rangka atap baja ringan dengan merek Taso.
Merk Taso berhasil memenangkan penghargaan Top Brand Award 2018 tak lepas dari kualitas produk yang telah teruji. Taso diproduksi oleh pabrik yang telah memiliki sistem kerja berstandar internasional dengan sertifikasi ISO sejak tahun 2003.
TASO telah diuji di laboratorium PUSKIM di Bandung dan uji struktur di Laboratorium truktur & Bahan Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITB. Menggunakan bahan baku baja Hi Ten G550 produk ini tahan karat, dan kuat.
Taso juga telah memiliki sertifikasi SNI 8399:2017 untuk bentuk profil, sehingga dijamin memiliki kekuatan sesuai standar keamanan yang disyaratkan. Taso adalah merk baja ringan yang mencantumkan spesifikasi produk dan tebal bahan baku dengan jelas dan sesuai aslinya.
Sumber : propertyinside.id
Penemuan dua sumber gas alam besar di perairan Kalimantan Timur dan Sumatera bagian utara pada tahun 2023 memberikan harapan dalam mendukung target produksi gas Indonesia tahun 2030 sebesar 12 miliar…
JAKARTA - Emiten produsen polyester milik Sri Prakash Lohia, PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR) menargetkan bisnis tambang emas perseroan mulai beroperasi di kuartal I/2024. Presiden Direktur Indorama…
Anggota holding BUMN tambang MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam menargetkan peningkatan produksi-penjualan sejumlah komoditas andalannya, seperti emas dan nikel pada 2024. Antam memacu penjualan…
BEI menjelaskan perseroan telah menunda pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A yang jatuh tempo pada 18 Desember 2023. Hal tersebut mengindikasikan adanya…
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) angkat suara soal adanya temuan Kejaksaan Agung soal dugaan peleburan emas ilegal. Corporate Secretary Division Head Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, dalam…