PT Pupuk Indonesia (Persero) akan terus melakukan ekspansi. Salah satu buktinya adalah, perusahaan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini akan membangun enam pabrik baru yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan dalam upaya melakukan pembangunan pabrik tersebut, pihaknya membutuhkan dana sebesar Rp 10 triliun. Yang mana nantinya pabrik tersebut akan memiliki kapasitas 3 juta ton.
"Satu pabrik yang kapasitas 200 ribu ton, anggarannya Rp 500 miliar. Kalau 3 juta ton sekitar Rp 7,5 triliun sampai Rp 10 triliun," ujarnya. Untuk memenuhi dana tersebut, nantinya pihaknya akan menyiapkan 30% kebutuhan dana tersebut dari ekuitas perusahaan. Sementara sisanya, pihaknya akan mencari dana lewat pembiayaan alternatif.
Di mana opsi yang akan diambil yakni pinjaman perbankan dan juga penerbitan obligasi. Meski begitu opsi keduanya akan tetap dicari defisiensi mungkin. "Pendanaan kita sedang cari, dan dari equity kita lagi. Pokoknya kita akan mencari dana yang efisien," jelasnya.
Dengan adanya beberapa pabrik baru tersebut lanjut Asikin, pihaknya menargetkan produksi pupuk NPK akan lebih tingginya dibandingkan dengan pupuk urea. Di mana dirinya menargetkan produksi pupuk NPK bisa mencapai 6 juta ton pada tahun 2022 mendatang. Produksi NPK ini lebih tinggi dibanding pupuk Urea.
"Pupuk Indonesia ke depan akan berkonsentrasi tidak di Urea, NPK nanti. Sekarang NPK kita sekitar 3 juta ton 5 tahun, ke depan tambah 3 juta ton, jadi 6 juta ton," jelasnya.
Sebagai informasi, pembangunan pabrik baru sendiri akan dimulai dalam dua tahun kedepan atau tepatnya dalam periode 2017-2019. Adapun beberapa pabrik yang akan dibangun yakni, pada pekan depan bersama dengan Wijaya Karya, pihaknya akan membangun pabrik disekitar wilayah PT Pupuk Sriwijaya (Puksri). Di mana pabrik tersebut akan memiliki kapasitas sebesar 200 ribu ton per tahunya.
Selain itu, Pupuk Indonesia juga berencana membangun pabrik baru di wilayah Iskandar Muda, Aceh. Di mana pabrik tersebut akan memiliki kapasitas sebesar 1 juta ton per tahunnya.
Kemudian akan ada dua pabrik baru di wilayah Kalimantan Timur dengan kapasitas produksi masing-masing 500 ribu ton per tahun. Selanjutnya ada pembangunan pabrik di wilayahnya Pupuk Kujang di Jawa Barat yang memiliki kapasitas 200 ribu ton per tahun. Dan yang terakhir adalah pembangunan di wilayah pupuk Sriwijaya dengan kapasitas produksi 200 ribu ton per tahunnya.
Sumber : okezone.com
Penemuan dua sumber gas alam besar di perairan Kalimantan Timur dan Sumatera bagian utara pada tahun 2023 memberikan harapan dalam mendukung target produksi gas Indonesia tahun 2030 sebesar 12 miliar…
JAKARTA - Emiten produsen polyester milik Sri Prakash Lohia, PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR) menargetkan bisnis tambang emas perseroan mulai beroperasi di kuartal I/2024. Presiden Direktur Indorama…
Anggota holding BUMN tambang MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam menargetkan peningkatan produksi-penjualan sejumlah komoditas andalannya, seperti emas dan nikel pada 2024. Antam memacu penjualan…
BEI menjelaskan perseroan telah menunda pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A yang jatuh tempo pada 18 Desember 2023. Hal tersebut mengindikasikan adanya…
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) angkat suara soal adanya temuan Kejaksaan Agung soal dugaan peleburan emas ilegal. Corporate Secretary Division Head Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, dalam…